Sabtu, 14 Januari 2012

MHAJIR Menulis

SEJARAH SINGKAT LBH MAKASSAR

Sejarah pembentukan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar (dahulu LBH Ujung Pandang) tak bisa dipisahkan dari sejarah kelahiran PERADIN (Persatuan Advokad Indonesia) di kota ini. Sebab organisasi profesi tempat berhimpunnya para advokad (yang sekarang berganti nama menjadi Ikadin) inilah yang memfasilitasi pembentukan LBH Ujung Pandang. Seperti diungkapkan advokad M.Ilyas Amin SH yang ikut membidani kelahiran LBH Ujung Pandang, bahwa pemikiran untuk mendirikan LBH di Ujung Pandang sudah muncul sejak tahun 1982, namun ide tersebut tidak bisa langsung direalisasikan. Masalahnya karena kala itu Peradin Cabang Ujung Pandang belum terbentuk, sementara LBH sendiri merupakan pilot proyek Peradin dalam memberikan bantuan hukum secara prodeo bagi masyarakat tidak mampu. "Jadi harus membentuk dulu Peradin Cabang Ujung Pandang," kisah Ilyas Amin. Karena itu,  beberapa advokad senior di Ujung Pandang segera melobi ke DPP Peradin di Jakarta untuk membentuk Peradin Cabang Ujung Pandang dan ternyata membuahkan hasil. Tahun itu juga, 1982, kepengurusan pertama DPC Peradin Ujung Pandang dikukuhkan di bawah kepemimpinan Sakurayati Trisna SH sebagai ketua cabang.

Pengurus Peradin Cabang Ujung Pandang yang baru terbentuk inilah, atas dukungan Yayaysan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) menjalankan tugas untuk merelisasikan ide pembentukan LBH Ujung Pandang. Tugas ini dikerjakan sebuah tim yang terdiri atas beberapa advokad senior seperti M.Ilyas Amin SH, Harry Tio, SH., H..M. Arsyad Ohoitenan SH, Fachruddin Solo SH serta Sakurayati Trisna SH sendiri. Tim kerja yang dibentuk Peradin Cabang Ujung Pandang ini berhasil mempersiapkan pembantukan LBH Ujung Pandang dalam tempo kurang lebih satu tahun. Tepat 23 September 1983, Ketua Dewan Pengurus YLBHI yang waktu itu dijabat Adnan Buyung Nasution SH, diundang untuk melantik M.Ilyas Amin SH sebagai Direktur Pertama LBH Ujung Pandang untuk periode 1983-1986, di Balai Wartawan Ujung Pandang, Jalan Pasar Ikan. Tanggal pelantikan direktur pertama ini kemudian dicatat sebagai hari jadi LBH Ujung Pandang. Mengapa Ketua Dewan Pengurus YLBHI yang datang melantik direktur pertama LBH Ujung Pandang ? Itu karena menurut Ilyas Amin, LBH Ujung Pandang yang baru saja dibentuk langsung beroperasi di bawah kendali YLBHI dengan posisi sebagai cabang, bukan di bawah taktis Peradin. Tugas Peradin hanya sebatas  memfasilitasi pembentukan LBH Ujung Pandang.

Pemberian nama “LBH Makassar” merupakan satu kesatuan, dimana pencantuman nama ibukota propinsi (“Makassar”) adalah suatu identitas dari kantor LBH yang merupakan cabang dari YLBHI yang saat ini telah memiliki 14 (empat belas) kantor cabang yang  berkedudukan di beberapa ibukota propinsi dan diberi nama sesuai dengan ibukota propinsi. Kepemimpinan LBH Makassar dimulai dari  M. Ilyas Amin SH (1983-1986), A. Rudiyanto Asapa (1986-1989 dan 1989-1992), Nasiruddin Pasigai SH (1993-1996), Mappinawang SH, (1997-2003), M. Hasbi Abdullah, SH. (2004 – 2007), Abdul Muttalib, SH. (2007 – 2011) dan sekarang Abdul Azis SH. (2011 – 2014).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar